Terkait beredarnya video menara Masjid Raya Al-A’zhom Kota Tangerang yang terlihat bergoyang saat diterpa angin, Pemkot Tangerang memastikan, kondisi tersebut masih dalam batas aman dan sesuai dengan desain awal bangunan.
Kepala Bidang Bangunan Disperkimtan Kota Tangerang Fakri Wahyudi mengatakan, menara Masjid Al-A’zhom sejak awal memang dirancang fleksibel oleh para insinyur. Struktur menara tidak menggunakan beton penuh, melainkan baja, yang dinilai lebih mampu menyerap energi akibat angin kencang maupun gempa.
“Secara desain, struktur baja dipilih karena lebih lentur dan aman untuk bangunan tinggi. Fleksibilitas ini membuat menara dapat bergerak atau bergoyang ringan saat ada angin, bahkan ketika angin tidak terlalu besar,” jelasnya.
Ia menambahkan, berdasarkan perhitungan teknis insinyur saat pembangunan, toleransi goyangan menara masih dinyatakan aman hingga radius sekitar satu meter. Goyangan yang terlihat dalam video tersebut masih berada dalam ambang batas normal dan tidak menunjukkan indikasi kerusakan struktural.
Meski demikian, Pemkot Tangerang tetap melakukan langkah antisipatif. Pengecekan dan evaluasi ulang terhadap kekuatan struktur menara akan dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian. Secara visual, hingga saat ini belum ditemukan perubahan maupun kerusakan pada bangunan menara.
“Ini bagian dari komitmen kami untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan masyarakat. Jika nantinya dari hasil evaluasi ditemukan hal yang perlu diperbaiki, tentu akan segera kami rencanakan tindak lanjutnya,” lanjutnya.
Pemkot Tangerang juga mengapresiasi peran aktif masyarakat yang melaporkan dan menyampaikan informasi melalui video tersebut. Hal ini dapat menjadi ruang edukasi publik bahwa bangunan tinggi, khususnya yang menggunakan struktur baja, memang dirancang tidak kaku agar mampu meredam energi alam.
“Partisipasi masyarakat sangat kami apresiasi. Jika ada hal-hal yang dianggap berpotensi membahayakan di ruang publik, silakan dilaporkan. Ini adalah bentuk kepedulian bersama,” ajaknya.