Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus berkomitmen memberantas kenakalan remaja. Salah satunya, melalui Upacara Deklarasi Pelajar Anti Tawuran yang baru saja digelar dan dihadiri 1.000 pelajar.
Wali Kota Tangerang Sachrudin menuturkan, Upacara Deklarasi Pelajar Anti Tawuran dilakukan sebagai salah satu langkah strategis untuk mencegah aksi tawuran dan kekerasan lainnya di lingkungan sekolah.
Tidak hanya upacara, deklarasi ini disertai kegiatan orientasi kebangsaan di bawah pembinaan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berlangsung mulai 24-25 November 2025.
”Kami telah melaksanakan upacara deklarasi bersama seribu pelajar yang kompak mengikrarkan diri akan berkontribusi mencegah aksi tawuran dan kekerasan lainnya di lingkungan sekolah-sekolah. Deklarasi ini diharapkan dapat memberantas tawuran pelajar di Kota Tangerang,” ujar Sachrudin didampingi Letkol INF Mahendra dan Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Turidi di Lapangan Sewindu YONIF Mekanis 203/Arya Kemuning, Jatiuwung, Kota Tangerang, Senin (24/11/25).
Ia melanjutkan, kegiatan deklarasi diharapkan dapat membentuk karakter generasi muda yang disiplin serta mematuhi peraturan yang berlaku. Hal ini ditekankan mengingat aksi tawuran dan kekerasan lainnya di lingkungan sekolah merupakan perubuatan melanggar hukum serta merugikan semua pihak, baik pelajar, guru, orang tua, sampai masyarakat umum.
”Kegiatan ini sangat penting untuk membentuk karakter, mental, sikap, sampai perilaku pelajar untuk menyongsong momentum masa depan Indonesia Emas 2045 mendatang,” tambahnya.
Selain itu, Pemkot Tangerang akan mendorong seribu pelajar yang berpartisipasi dalam deklarasi dapat menjadi pelopor pemberantasan aksi tawuran dan kekerasan lainnya di lingkungan sekolah masing-masing.
Sementara itu, salah satu siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Kota Tangerang Fauzia Aurelia Zulkarnain yang mengikuti deklarasi pelajar mengaku sangat senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini.
"Pastinya akan mendapatkan banyak pengalaman yang bisa dibagikan ke teman-teman lainnya di lingkungan sekolah nanti untuk mencegah aksi tawuran dan kekerasan lainnya yang selama ini menganggu ketertiban umum. Apalagi di era digital sekarang, kegiatan orientasi dan deklarasi seperti ini dibutuhkan untuk mencetak karakter generasi muda bagi masa depan,” pungkasnya.