Pagelaran seni wayang kulit terus menunjukkan pesonannya. Salah satu lakon terkenal, “Pulung Ratu” berhasil dipentaskan dalang ternama Ki Heri Sutrisno untuk pertama kalinya di Kota Tangerang.
Ketua Umum Paguyuban Warga Karanganyar (Pagaranyar), Ragil menuturkan, Ki Heri Sutrisno bersama puluhan seniman lainnya dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta berhasil memadukan pakem tradisional wayang kulit dengan kritik sosial yang menghibur ratusan penonton dari berbagai kalangan usia, termasuk Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar yang datang langsung di Tangerang Convention Center (TCC) Karawaci tadi malam.
Lakon Pulung Ratu sendiri bercerita tentang pencarian jati diri seorang pemimpin sejati. Sepanjang dikisahkan dengan durasi kurang lebih enam jam, lakon Pulung Ratu mengajak ratusan penonton untuk meneladani sejumlah karakter tokoh wayang yang dikisahkan mengenai perjalanan, pengorbanan dan ketulusan seorang pemimpin sejati dalam membangun masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
“Malam hari ini sangat istimewa, kami berhasil menyajikan pagelaran wayang kulit spektakuler dengan mendatangkan langsung dalang dan seniman pelengkap lainnya dari Jawa Tengah langsung. Adapun pemilihan lakon 'Pulung Ratu' bukan tanpa alasan, kami ingin menyajikan kisah menarik tentang regenerasi kepemimpinan yang bisa dipelajari untuk membangun masyarakat yang ideal bagi generasi masa depan,” ujar Ragil, Kamis (27/11/25).
Ia melanjutkan, gelaran wayang kulit dipentaskan dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-108 Kabupaten Karanganyar dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-19 Paguyuban Warga Karanganyar (Pagaranyar) Jabodetabek. Tidak heran, ratusan masyarakat perantau asli Karanganyar turut memeriahkan pagelaran wayang kulit dengan animo yang luar biasa.
“Kami sangat terkesan dengan antusiasnya yang luar biasa, baik anggota Pagaranyar sampai masyarakat umum banyak yang menikmati pagelaran wayang kulit yang dipentaskan. Bisa dilihat, lokasi penyelenggaraan sampai penuh, ada sekitar 500 penonton yang hadir di sini,” tambah Ragil.
Selain itu, pagelaran wayang kulit tadi malam diharapkan mampu memberikan edukasi yang bermanfaat bagi semua penonton yang hadir, sekaligus mengenalkan seni wayang kulit kepada masyarakat luas termasuk di Kota Tangerang.
“Kami berharap pagelaran wayang kulit seperti ini bisa diselenggarakan secara lebih spektakuler pada tahun depan. Bahkan tidak hanya sebagai seni pertunjukan yang menghibur melainkan laku hidup bagi masyarakat luas,” pungkas Agus Supriadi, warga perantauan Karanganyar di Jabodetabek.