Pemerintah Kota Tangerang kembali menorehkan prestasi membanggakan di bidang kesehatan. Dalam upaya eliminasi Tuberkulosis (TBC), Kota Tangerang berhasil mencatat penemuan kasus TBC sebesar 126%, jauh melampaui target nasional, serta cakupan Terapi Pencegahan TBC (TPT) mencapai 92% dari target nasional yang ditetapkan sebesar 72%.
Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia dr. Benjamin Paulus Octavianus menyatakan, pencapaiannya Kota Tangerang sangat tinggi karena dengan keberadaan 104 kelurahan Siaga TB.
"Artinya, itu masyarakat peduli dengan kesehatan warganya sendiri. Ada tetangganya dengan kasus mencurigakan seperti batuk dua minggu saja langsung diperiksa, padahal belum tentu TB. Itu membuktikan Kota Tangerang luar biasa, salah satu yang terbaik adalah Kota Tangerang," tutur
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni menyampaikan, capaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh tenaga kesehatan, dukungan lintas sektor, serta partisipasi aktif masyarakat.
"Capaian 126% penemuan kasus dan 92% terapi pencegahan ini menjadi bukti nyata komitmen Kota Tangerang dalam menekan angka penularan TBC. Kami terus berupaya agar setiap warga dapat terdeteksi dan mendapatkan tatalaksana yang tepat,” ujar dr. Dini.
Menurutnya, kunci keberhasilan tersebut tidak lepas dari pelaksanaan skrining TBC secara mandiri melalui Aplikasi Ransel TBC, inovasi digital yang dikembangkan untuk memperluas jangkauan deteksi dini.
Mulai dari, skrining mandiri secara online, melalui laman https://ranseltbc.tangerangkota.go.id/. Sehingga, deteksi dini bisa dilakukan dengan mudah tanpa harus menunggu gejala berat muncul.
"Pemkot Tangerang juga memperkuat fasilitas kesehatan dengan menghadirkan layanan X-ray portable di puskesmas, serta pelaksanaan skrining kontak erat pasien TBC secara rutin," katanya.
Selain itu, untuk menangani TBC Resisten Obat (TBC-RO), saat ini telah tersedia layanan inisiasi pengobatan di 13 puskesmas yang tersebar di seluruh kecamatan. Langkah ini memastikan pasien TBC-RO mendapatkan akses pengobatan cepat, tepat dan terpantau.
Tak hanya fokus pada pengobatan, Pemkot Tangerang juga menjalankan program 1.000 Kader Asmara TBC, yang berperan aktif dalam memberikan pendampingan emosional, sosial dan informasi bagi pasien TBC selama menjalani proses pengobatan yang cukup panjang.
"Kami berharap keberhasilan ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Kota Tangerang optimistis menuju Kota Tangerang Bebas TBC Tahun 2030," tutupnya.