Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang mengingatkan masyarakat, khususnya para orang tua, untuk waspada terhadap penyakit difteri dengan mengenali gejalanya sejak dini. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinkes Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni, Rabu (24/9/25).
“Gejala difteri meliputi infeksi saluran pernapasan akut pada bagian atas, nyeri tenggorokan, nyeri saat menelan, serta demam yang tidak terlalu tinggi, biasanya di bawah 38,5 derajat Celsius. Sebanyak 94 persen kasus difteri menyerang amandel dan tenggorokan,” papar dr. Dini.
Selain itu, gejala lain yang dapat muncul adalah adanya lapisan tipis berwarna putih keabu-abuan atau kehitaman pada amandel, tenggorokan, sistem pernapasan, atau kotak suara. Lapisan tersebut sulit dilepas dan bisa menimbulkan perdarahan jika diangkat.
“Difteri ditandai dengan peradangan di area infeksi, terutama pada selaput mukosa yang melapisi amandel, tenggorokan, kotak suara, hidung, hingga kulit. Dalam kondisi lebih parah, penderita dapat mengalami kesulitan menelan, sesak napas, hingga pembengkakan leher yang menyerupai leher sapi atau bullneck,” jelasnya.
Sebagai upaya pencegahan, dr. Dini menegaskan bahwa imunisasi difteri sesuai jadwal program imunisasi nasional menjadi langkah paling efektif. “Imunisasi lengkap sangat penting untuk memberikan perlindungan terhadap difteri dan mencegah penularan di masyarakat,” katanya.
Lebih lanjut, ia menerangkan, vaksin kombinasi yang dapat mencegah difteri antara lain DPT-HB-Hib, yang juga melindungi anak dari pertusis, tetanus, hepatitis B, meningitis, dan pneumonia akibat Haemophilus influenzae tipe B. Selain itu, ada juga vaksin DT (Difteri-Tetanus) dan TD (Tetanus-Difteri) yang diberikan sesuai jadwal imunisasi.
“Penemuan dan penatalaksanaan dini kasus difteri dilakukan melalui penyelidikan epidemiologi, merujuk pasien ke rumah sakit, perawatan di ruang isolasi, hingga pemberian profilaksis bagi kontak erat. Semua langkah ini penting untuk menghentikan transmisi difteri,” pungkasnya.
“Dinkes Kota Tangerang berharap masyarakat semakin peduli terhadap pentingnya imunisasi dan mampu mengenali gejala difteri sejak dini untuk mencegah risiko fatal,” tambahnya.