Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui petugas gabungan melakukan inpeksi harga beras di sejumlah pasar tradisional. Kali ini, kegiatan dilakukan di Pasar Malabar, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Kamis (21/8/25).
Diketahui, petugas gabungan terdiri dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM), Perumda Pasar Kota Tangerang, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) lainnya.
Langkah ini dilakukan sebagai bentuk monitoring sekaligus memastikan ketersediaan dan stabilisasi harga beras di pasaran, agar tetap terjangkau oleh masyarakat.
Kepala DKP Kota Tangerang Muhdorun menyampaikan, sampai saat ini harga jual beras di sejumlah pasar tradisional di Kota Tangerang atau khususnya di Pasar Malabar terpantau aman atau stabil.
Tercatat, rata-rata beras medium dijual Rp10 ribu hingga Rp12 ribu per liternya dan beras premium dijual Rp13 ribu hingga Rp15 ribu per liternya. Angka ini, terpantau aman atau belum adanya lonjakan yang signifikan.
"Kami ingin memastikan harga beras di pasar tradisional tetap stabil, stok aman, serta masyarakat tidak terbebani dengan lonjakan harga yang signifikan," ujarnya.
Dalam inspeksi tersebut, tim juga berdialog langsung dengan para pedagang untuk mengetahui kondisi pasokan beras, harga jual, serta kendala yang dihadapi di lapangan. Selain itu, Pemkot Tangerang bekerja sama dengan BULOG untuk melakukan operasi pasar apabila ditemukan kenaikan harga yang tidak wajar.
"Inpeksi stabilitas harga beras ini masih akan berlangsung beberapa waktu ke depan. Dari satu pasar ke pasar lainnya di setiap wilayah di Kota Tangerang. Sehingga, dapat diketahui langkah selanjutnya untuk terus menjaga stabilitas harga beras," jelas Muhdorun.
"Kami bersama TPID berkomitmen menjaga ketersediaan bahan pokok, khususnya beras, agar tetap stabil menjelang momentum kebutuhan besar seperti akhir bulan dan hari besar keagamaan," sambungnya.
Dengan adanya langkah inspeksi ini, Pemkot Tangerang berharap dapat memberikan rasa tenang bagi masyarakat serta menjaga kondisi perekonomian daerah tetap terkendali.