Kota Tangerang terus berupaya menciptakan lingkungan perkotaan yang nyaman, aman, dan berkelanjutan. Penataan ruang yang terencana menjadi kunci agar pembangunan kota tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga keseimbangan lingkungan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melibatkan masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan melalui forum diskusi publik yaitu Konsultasi Publik ke-1 terkait Materi Teknis Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) digelar pada Selasa (19/8/2025) di Aula Al Amanah Puspem.
Dalam arahannya, Wali Kota Tangerang H. Sachrudin, menjelaskan, revisi RTRW menjadi pedoman penting dalam mengembangkan kawasan strategis, menarik investasi, dan membangun infrastruktur yang berkelanjutan.
“Revisi tata ruang ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi bagaimana kita menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan kelestarian lingkungan. Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan agar setiap keputusan dapat memberikan manfaat nyata,” kata Sachrudin.
Sementara itu, Wakil Wali Kota H. Maryono Hasan, saat menutup acara turut mengapresiasi berbagai masukan peserta seperti soal infrastruktur drainase, penataan Pedagang Kaki Lima (PKL). Ia menekankan, keberhasilan penataan kota membutuhkan kolaborasi seluruh unsur masyarakat, termasuk Lurah, RT, RW, dan tokoh masyarakat.
“Mari jaga, majukan, dan cintai kota kita. Kalau bukan kita, siapa lagi?” ajaknya.
Terkait PKL, Maryono mengingatkan agar berdagang hanya di lokasi yang telah ditentukan demi ketertiban umum. Drainase yang telah menjangkau lebih dari 80% wilayah juga harus dijaga agar tetap berfungsi optimal dan bebas dari sampah. Ia menegaskan, semua isu penataan lingkungan membutuhkan peran aktif masyarakat. Hasil Konsultasi Publik ini diharapkan mendorong sinergi demi pembangunan Kota Tangerang yang lebih tertata, selaras, dan berkelanjutan.
“Setiap langkah kecil kita semua, akan berdampak besar bagi masa depan kota. Mari bersama kita wujudkan Kota Tangerang yang lebih baik,” tutup Maryono.