Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus berupaya mengawasi peredaran beras oplosan. Salah satunya, Dinas Perindustian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Kota Tangerang baru saja menggelar Sosialisasi Pencegahan Beras Oplosan.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop UKM Kota Tangerang Shandy Sulaeman menuturkan, sosialisasi tersebut dilakukan dalam rangka memberikan pembekalan wawasan mengenai strategi pencegahan beras opolosan yang sedang marak terjadi di sejumlah wilayah. Sosialisasi tersebut menyasar puluhan pelaku usaha beras, baik dari kalangan ritel maupun pengelola pasar di Kota Tangerang.
“Kami melanjukan aksi pencegahan di lapangan dengan mengundang para pelaku usaha sesuai dengan arahan langsung Wali Kota untuk mencegah peredaran beras oplosan di Kota Tangerang. Selama sosialisasi bersama tadi, kami menekankan para pelaku usaha bisa melakukan pengecekan secara berulang beras yang akan dipasarkan meski sampai saat ini belum ditemukan beras oplosan di Kota Tangerang,” ujar Shandy selepas memberikan sosialisasi di Gedung Cisadane Kota Tangerang, Jumat (25/7/25).
Ia melanjutkan, Pemkot Tangerang menekankan pentingnya pengawasan yang bisa dilakukan para pedagang untuk mengantisipasi perederan beras oplosan semakin meluas. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan para pedagang seperti melakukan pengecekan kualitas beras, ukuran beras, warna beras, serta tidak tergiur dengan bentuk kemasan yang disajikan pengedar beras oplosan.
“Kami menekankan kepada para pelaku usaha untuk memahami standar beras bisa dikatakan premium yang minimal hanya mengandung 15 persen beras dalam bentuk butiran yang sudah pecah, karena sejauh ini beras oplosan yang beredar merupakan beras kemasan premium namun kualitas berasnya tidak memenuhi standar minimum yang telah ditentukan. Inilah yang merugikan masyarakat khususnya para pelaku usaha,” tambahnya.
Selain itu, sosialisasi tersebut disambut antusias oleh para pelaku usaha sekaligus diharapkan dapat mencegah peredaran beras oplosan yang merugikan dan meresahkan masyarakat di Kota Tangerang.
“Kami menyambut baik adanya sosialisasi ini karena sangat dibutuhkan para pelaku usaha beras di lapangan, setelah sosialisasi tadi para pelaku usaha bisa melakukan pencegahan sesuai dengan langkah-langkah pencegahan yang sudah dibagikan tadi,” pungkas Achmad Juhaeini, Kepala Pasar Anyar Kota Tangerang.