Sebagai komitmen Pemerintah Kota Tangerang, dalam melakukan intervensi percepatan pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar Rembuk Stunting, di Ruang Akhlakul Kharimah, Puspem Kota Tangerang, Kamis (27/5).
Diketahui, berdasarkan data elektronik pencatatan laporan gizi berbasis masyarakat Kota Tangerang di 2020, menunjukkan angka stunting pada balita di Kota Tangerang sebesar 9,65 persen. Sedangkan ambang batas WHO diangka 20 persen.
“Kita tidak mau lengah, melalui Rembuk Stunting ini kita semua seluruh stakeholder menyamakan persepsi untuk pencegahan dan penurunan kasus,” kata dr Liza, Kepala Dinkes.
Lanjutnya, Ketahanan Pangan dari sisi konsumsi pangan. Dinsos, Disdik dan DP3AP2KB dari sisi pola asuh, Dinkes pelayanan kesehatan, sedangkan PDAM, Perkim sebagai kesehatan lingkungan dan Kominfo dari sisi kampanye dan penyebarluasan informasi.
“Stunting tidak bisa menjadi tanggungjawab satu pihak, ini menjadi tugas bersama untuk menghadirkan kualitas terbaik anak-anak Kota Tangerang. Nantinya, akan berpengaruh pada kemajuan Kota Tangerang dimata dunia,” tegasnya.
Selain itu, dr Liza pun mengharapkan melalui kegiatan Rembuk Stunting dapat menghasilkan inovasi program dan kesamaan pandangan atau persepsi, sehingga program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh perangkat daerah termasuk desa dapat dilakukan secara terintegrasi dan bersinergi serta tepat sasaran.
“Jika semua sudah bergerak, masyarakat juga diimbau untuk proaktif dan koperatif dengan beragam program yang sudah disajikan untuk kepentingan dan kesehatan anak-anak kita. Sehingga, pelaksanaan akan kian cepat dan menunjukkan angka keberhasilan, untuk anak, keluarga, lingkungan dan Kota Tangerang,” tutupnya.
Pengunjung Hari Ini
Total Pengunjung
Pengunjung Online