Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di banyak kota, membawa dampak pada sektor bisnis. Salah satunya, kedai-kedai minuman kekinian, yang banyak digandrungi kalangan milenial.
Namun, situasi saat ini tak menyurutkan semangat Chandra Soemargo (60), Warga Parung Serab, Ciledug, Kota Tangerang, penjual minuman botol dengan merek Sruput Jelly.
"Di tengah pandemi, jumlah produksi dan penjualan memang menurun, tapi alhamdulillah saya masih tetap merasakan manisnya laba Sruput Jelly, dengan omset Rp700 ribu per hari, dan hampir Rp20 juta setiap bulannya," ungkap Chandra, Jumat (7/8/20).
Diungkapkan Chandra, selain memasarkan lewat sentra oleh-oleh. Selama pandemi ia rutin menjual minumam botolnya melalui berbagai akun sosial media miliknya, dan reseller teman UKM lainnya. Selain itu, merambah marketplace seperti gofood dan grabfood.
"Alhamdulillah ternyata respon di marketplace tinggi. Kebanyakan beli dengan jumlah banyak, seperti untuk acara keluarga, arisan atau untuk dinikmati anggota keluarga saja. Jadi, saya juga bisa menjual 50 sampai 70 botol setiap harinya," katanya
Ia mengaku, sebelum pandemi Chandra mampu memproduksi dan menjual 150 hingga 200 botol setiap harinya. "Buat saya, pandemi hanya merubah situasi lingkungan. Tapi, tidak merubah semangat saya dalam berdagang," katanya.
Diketahui, selain menjual Sruput Jelly, Chandra juga menjual berbagai frozen food yang ia produksi sendiri. Selain bisa order melalui nomor 0812-1864-7499, konsumen juga bisa langsung order melalui gojek di Minum Sruput Jelly & Aneka Snack Chandra Kitchek, Gandaria.
Pengunjung Hari Ini
Total Pengunjung
Pengunjung Online