Selasa, 11 November 2025
Tangerang, oC

DKP Tangerang Gaungkan Tiga Pilar Ketahanan Pangan, Urban Farming hingga Gerakan Pangan Murah

Rabu, 05 November 2025 13:08 WIB
28
Share
Warga menyerbu tenant Bulog untuk menebus paket Sembako dengan harga terjangkau di Gampang Pangan Murah on the Road Kelurahan Sudimara Barat, Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Jumat (17/10/25). (Sumber : Dinas Kominfo Kota Tangerang) (WAHYU FIRDAUS)

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) terus memperkuat program ketahanan pangan secara berkelanjutan. Upaya ini diwujudkan melalui pelaksanaan tiga pilar utama ketahanan pangan, yakni ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan, yang menjadi dasar dalam mewujudkan masyarakat Kota Tangerang yang tangguh dan sejahtera.

Kepala DKP Kota Tangerang Muhdorun menjelaskan, ketahanan pangan bukan hanya tentang ketersediaan bahan makanan, melainkan juga bagaimana pangan dapat diakses secara adil, bergizi, dan dimanfaatkan dengan bijak oleh seluruh lapisan masyarakat.

"Kami terus berupaya agar pangan di Kota Tangerang tidak hanya cukup secara jumlah, tapi juga bergizi, aman, dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat,” ujar Muhdorun.

Muhdorun memaparkan, secara program berkelanjutan, DKP Kota Tangerang menjalankan tiga pilar utama ketahanan pangan yang melibatkan masyarakat secara aktif.

Ketersediaan pangan melalui dorongan urban farming dan pemanfaatan lahan terbatas di lingkungan warga. Program ini digiatkan dengan memberikan pelatihan serta bantuan bibit dan alat pertanian sederhana agar masyarakat dapat menanam sayur, buah dan tanaman pangan di rumah masing-masing.

"Keterjangkauan pangan diwujudkan melalui kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) atau bazar 'Gampang Sembako' yang rutin digelar di berbagai kecamatan. Program ini bertujuan menjaga stabilitas harga serta memastikan masyarakat memiliki akses terhadap bahan pokok dengan harga terjangkau," papar Muhdorun.

Pemanfaatan pangan melalui kegiatan edukatif seperti jambore pangan, pelatihan pengolahan pangan lokal, serta kampanye anti mubazir yang menyasar masyarakat umum, pelajar, dan pelaku usaha mikro.

Berbagai kegiatan tersebut, menjadi bentuk konkret komitmen DKP dalam menjaga ketahanan pangan daerah, khususnya di tengah tantangan perubahan iklim dan dinamika ekonomi yang dapat mempengaruhi distribusi bahan pangan.

"Kami ingin masyarakat Kota Tangerang menjadi bagian dari solusi, bukan hanya sebagai penerima manfaat. Urban farming dan kegiatan pangan murah adalah contoh nyata kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk menjaga stabilitas pangan,” jelasnya.

Ke depan, DKP berencana memperluas jangkauan kegiatan Gerakan Pangan Murah dan mendorong lebih banyak RW serta komunitas untuk mengembangkan Kampung Pangan Mandiri sebagai model ketahanan pangan berbasis wilayah.