Jumat, 03 Oktober 2025
Tangerang, oC

Respons Cepat Kasus DBD, Puskesmas Poris Plawad Gelar Penyelidikan Epidemiologi ke Pemukiman Warga

Kamis, 02 Oktober 2025 16:53 WIB
5
Share
Petugas Puskesmas Poris Plawad, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang meninjau jentik yang berada di rumah warga. (Sumber : Diskominfo) (ERDI ALFARIZKY )

Guna mencegah penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayahnya, Puskesmas Poris Plawad, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Provinsi Banten melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) ke sejumlah lokasi permukiman warga.

Kepala Puskesmas Poris Plawad dr. Efi Handayani mengatakan, langkah cepat ini merupakan bentuk respons terhadap temuan kasus DBD yang terkonfirmasi di wilayah kerja puskesmas tersebut.

“Tim dari Puskesmas Poris Plawad bergerak langsung ke rumah warga yang terdampak dan sekitarnya untuk melakukan pelacakan serta survei lingkungan,” tutur dr. Efi, Kamis (2/10/25).

Ia menjelaskan, kegiatan PE ini meliputi pendataan kasus, pemeriksaan kondisi fisik lingkungan, edukasi langsung kepada warga, serta pemberian bubuk abate pada tempat penampungan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti.

“Penyelidikan Epidemiologi ini penting dilakukan sebagai langkah awal untuk memutus mata rantai penyebaran DBD. Kami juga memberikan edukasi kepada warga agar lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan,” jelasnya.

Lanjutnya, kegiatan PE ini merupakan bagian dari upaya Gerakan 3M Plus yang terus digalakkan. Yaitu, menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penyimpanan air, dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air.

“Plus tindakan tambahan seperti menggunakan obat nyamuk, memasang kelambu, dan pemberdayaan kader jumantik di lingkungan,” kata dr. Efi.

Ia juga mengimbau, masyarakat agar segera melapor jika menemukan gejala DBD pada anggota keluarganya, seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot, sakit kepala, atau muncul bintik merah di kulit.

“Tim Puskesmas Poris Plawad akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Tangerang dalam mengendalikan potensi wabah DBD, terutama saat musim pancaroba yang rawan peningkatan populasi nyamuk,” tutup dr. Efi.