Puskesmas Jurumudi Baru, Kecamatan Benda, kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan Evaluasi Pos Gizi, Penyuluhan Tuberkulosis (TB), serta Pemeriksaan Mantoux bagi balita di wilayah Kelurahan Belendung, Selasa (1/7/25).
Kegiatan ini bertujuan untuk memantau status gizi balita melalui pos gizi, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang bahaya dan pencegahan penyakit TB yang masih menjadi tantangan kesehatan di Kota Tangerang. Selain itu, dilakukan pula pemeriksaan Mantoux sebagai langkah skrining dini untuk mendeteksi adanya infeksi TB pada anak usia dini.
Sebagai contoh, balita dengan masalah gizi seperti kurang energi protein atau anemia cenderung memiliki daya tahan tubuh yang rendah sehingga lebih mudah tertular penyakit. Di sisi lain, balita termasuk kelompok yang lebih rentan terpapar TB apabila ada sumber penularan di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Puskesmas Jurumudi Baru drg. Muhammad Ilham menuturkan, penyuluhan interaktif kepada para orang tua mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, asupan gizi seimbang, serta kewaspadaan terhadap gejala TB.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi balita dan pencegahan penyakit menular seperti TB. Pemeriksaan Mantoux ini juga menjadi langkah deteksi dini agar anak-anak kita tetap sehat dan terlindungi," ungkapnya.
Pelaksana Gizi Puskesmas Jurumudi Baru Ayu Nurjanah menyampaikan, dalam kegiatan evaluasi pos gizi di Kelurahan Belendung terdapat 26 balita yang diperiksa. Para balita ini ditimbang berat dan tinggi badannya serta dievaluasi pola makannya.
"Idealnya balita makan setiap 2-3 jam sekali, dengan rincian tiga kali makan utama dan dua kali selingan atau snack. Asupan gizinya juga harus lengkap, ada karbohidrat, protein, sayur dan buah,” jelas Ayu.
Kegiatan ini pun mendapat respons positif dari warga Kelurahan Belendung yang hadir, mengingat pentingnya pemantauan tumbuh kembang serta kesehatan balita untuk mencegah stunting dan penyakit menular sejak dini.
Diharapkan, masyarakat semakin peduli dan proaktif dalam menjaga kesehatan keluarga, khususnya anak-anak.