Menjelang Grand Final Pemilihan Cide Kode Benteng 2025, para finalis menjalani masa karantina pada 14–16 Februari 2025 di Pakons Prime Hotel Kota Tangerang. Hotel ini menjadi tempat berlangsungnya karantina sekaligus pusat pembelajaran dan pengembangan diri yang intensif.
Pendiri Yayasan Cide Kode Benteng Rika Lenawaty menuturkan, masa karantina ini memiliki tujuan yang sangat penting dalam perjalanan para finalis. Selain mempererat hubungan satu sama lain, karantina juga menjadi momen untuk membangun kedekatan dengan keluarga besar Cide Kode Benteng.
“Kami percaya aspek emosional dan mental memiliki peran yang sama pentingnya dengan keterampilan teknis. Sehingga keseimbangan antara keduanya menjadi fokus utama selama masa karantina,” ucap Rika.
Salah satu finalis Cide Kode Benteng 2025 Jessica Yulistin mengungkapkan, selain mendapatkan pembelajaran di bidang intelektual dan komunikasi, ia bersama finalis lainnya juga menjalani berbagai pelatihan tambahan. Seperti table manner untuk etika makan di acara resmi, modeling untuk melatih postur dan langkah di atas panggung, serta teknik make up agar tampil optimal.
Sebagai bagian dari upaya menjaga keseimbangan fisik dan mental, para finalis juga mengikuti sesi yoga yang bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi, mengelola stres, serta menjaga kesehatan tubuh.
“Dengan adanya hubungan yang erat antara finalis, panitia dan mentor, diharapkan mereka bisa lebih nyaman, termotivasi dan siap menghadapi Grand Final Pemilihan Cide Kode Benteng 2025 dengan penuh semangat,” sambung Rika.
Sebagai informasi, tahap ini merupakan bagian akhir dari rangkaian acara sebelum Grand Final Pemilihan Cide Kode Benteng 2025 yang akan berlangsung pada 8 Maret 2025 di d’primahotel Tangerang.
Pembelian tiket dapat dilakukan melalui tautan https://kreenconnect.com/ticket-event/grand-final-pemilihan-cide-kode-benteng-2025 atau dengan mengunjungi akun Instagram resmi @cidekodebenteng untuk informasi lebih lanjut mengenai acara dan proses pemesanan tiket.