Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, memerintahkan Satpol PP untuk menyegel proyek pembangunan Komplek Perumahan Nurwita Kreo Residence.
Penyegelan tersebut dilakukan karena PT. Witamana Berkat Jaya selaku developer komplek perumahan yang ada di Cipadu belum melengkapi ijin pembangunan perumahan tersebut.
"Ini ijinnya sudah keluar belum," tanya Wali Kota kepada Wilson Direktur PT. Witamana Berkat Jaya.
"Kalau belum ada kenapa bapak bangun," tegas Wali Kota.
Wali Kota yang memang kebetulan sedang meninjau lokasi genangan yang ada di Komplek Taman Cipulir Estate, terlihat geram melihat pengembang membangun komplek perumahan tanpa mengikuti prosedur yang ada, terlebih wilayah tersebut sering terjadi banjir.
"Developer harusnya bisa memberikan solusi buat lingkungan sekitar," ujar Wali Kota.
"Selama rekomendasi kita untuk membangun tanggul dan saluran air belum dilaksanakan jangan keluarkan ijin," perintah Wali Kota kepada Kepala BPMPTSP, Karsidi, yang juga ikut mendampingi Wali Kota.
Sebelum ke lokasi Komplek Nurwita Residence, Wali Kota bersama dengan Kepala Dinas PU Nana Trisyana dan Kepala BPMPTSP meninjau Perumahan Taman Cipulir Estate. Di komplek perumahan tersebut Wali Kota meninjau lokasi yang dilaporkan warga sering mengalami genangan.
Sambil menyusuri saluran pembuangan perumahan, Wali Kota mengecek langsung kondisi saluran air di komplek tersebut yang memang sudah mengalami pendangkalan.
"Penyebabnya memang karena saluran air tidak mampu menampung debit air yang ada, terlebih lokasinya agak cekung," tuturnya.
"Makanya kita coba kurangi debit air yang masuk dengan membuat sumur-sumur resapan, selain tentunya kita juga lakukan pelebaran saluran air," imbuhnya.
"Nanti kita juga akan bangun tandon air di taman perumahan, sehingga air hujan diharapakan tidak lagi tergenang di jalan, dan fungsi taman juga tetap ada karena nanti digalinya cukup semeter terus ditanami rumput,".
"Ini buat bikin sistem antrian air di komplek tersebut sebelum masuk ke saluran pembuangan," paparnya.
Selepas dari wilayah Larangan, Wali Kota selanjutnya menuju daerah Lembang Ciledug untuk meninjau pengerukan lumpur di Kali Irigasi Lembang.
Kali irigasi yang berada di belakang Pasar Lembang terlihat mengalami pendangkalan akibat dari buangan limbah rumah tangga dan pasar.
Wali Kota menyampaikan persoalan banjir dan penangananya memerlukan keterlibatan dari semua pihak, termasuk juga kerjasama antar wilayah.
"Kita ini ada di daerah perlintasan, airnya ada yang dari Tangsel dari DKI kembali lagi ke DKI,".
"Perlu partisipasi masyarakat dengan membangun sumur-sumur resapan dan itu yang sedang kita persiapan dengan LH membuat Kampung Iklim Bebas Banjir,".
"Tadi berdasarkan kajian sementara butuh delapan titik dengan luas 6 hektar untuk membuat tandon air di wilayah Larangan saja," terang Wali Kota.
"Makanya kita masif aja untuk anggarkan alat berat buat normalisasi, minimal ini bisa memberikan solusi tapi yang lebih penting partisipasi masyarakat," tukasnya.